Kelas XI? yah kelas 2 SMA..
duluuu aku memandang mereka yang memduduki pangkat ini sangatlah tinggi.
aku anggap mereka udah gede. uang jajan banyak. dan orang-orangpun menyegani mereka.

sebagai contoh, ketika aku jajan es kelapa muda (ceritanya masih SD) sama mamangnya dikasih susunya cuma sedikit. terus pas aku minta esnya dibungkus saja dan minta kantung plastiknya ehh si mamang bilangnya, "ngko mamange rugi'
nah ngga lama kemudian datenglah anak gede (ya remaja itulah) belinya sama kaya aku. udah si mamangnya ngasih susu banyak diplastikin pula tanpa harus si remaja itu minta. enak banget!


tanpaa terasaa kini akulah yang berada diposisi remaja itu.
memang yang aku rasain jauh lebih dihargain oleh mamang-mamang dagang ketimbang mereka yang masih kecil (dibawah 10 th).
tapiii ada perasaan juga, 'pantes ngga sih?' dengan aku yang secara fisik banyak bilang *yang baru liat/ketemu/kenal* aku masih SMP.
'pantes ngga sih?' dengan aku yang masih sering marah kalau ada teman yang pemikirannya ngga sependapat denganku.
'pantes ngga sih?' dengan aku yang masih sering berantem sama kaka adik aku.
'pantes ngga sih?' dengan aku yang masih suka ngrogi kalau maju ke depan kelas.
'pantes ngga sih?' dengan aku yang masih belum berani pergi-pergi sendiri.
'pantes ngga sih?' dengan aku yang  masih suka ngga nyambung kalau ngomong sama orang.
'pantes ngga sih?' dengan aku yang masih suka rebutan chanel tv.
'pantes ngga sih?' dengan aku yang masih suka canggung kalau ngobrol sama orang yang lebih tua.
'pantes ngga sih?' dengan cara berfikir aku yang masih beum kritis.
'pantes ngga sih?' dengan aku yang masih suka iri kalau ngeliat temen dapet nilai yang lebih bagus dari aku.
'pantes ngga sih?' dengan aku yang...... rasanya masih banyak yang orang lain rasakan ketimbang perasaan ku sendiri.


terkadang juga bila aku perhatiin sekelilingku, aku bertanya sendiri..
'dilihat dari mana sih kedewasaan itu?'
secara fisik???
banyak dari mereka yang secara fisik dewasa namun setelah kita dekat dengannya ternyata dia tak ubah seperti anak kecil.

mereka yang telah dikaruniai wajah dan penampilan yang dewasa justru mereka menyia-nyiakan hal itu,
sementara aku yang secara fisik jauh dikatakan dewasa. dengan cara berjalan yang masih... tak tentu.
cara memandang yang kosong. raut wajah yang seperti anak kecil. aku pengen mendapatkan kedewasaan itu. tapii bagaimana?? dengan mengumabh semua yang 'pantes ngga sih?' itu?????

atau aku harus operasi fisik agar aku terlihat dewasa??
.
.
.
.
.
.
.



selang beberapa tahun dari sekarang, kedudukanku pun menambah tinggi dengan gelar 'MAHASISWA'. itupun kalau aku melanjutkannya.
dengan cita-cita yang tinggi namun keadaan fisik tidak mendukung apakah aku masih diterima oleh mereka??

memang banyak yang mengatakan "jangan pandang fisik.. lanutkan impian mu!"

tapi sadar ngga sih setiap manusi lebih menghargai 'yang lebih' dibandingkan 'yang kurna'.

mindeeerrr....
jaiiim sama adik kelas..
itu mungkin yang terjadi.

sebesar apapun akademis kita, bila ada perasaan itu. aku rasa tidak akan mencapai hal yang maksimal.

mungkin sebagian yang membaca catatan ini berpendapat "ituu tau kenapa ngga ngelakuin??"
yahh bicara bisa namun aku yang ngelakuin tidak semudah itu. kalian bisa memandangku secara terbuka..

kalian bisa melihat jelas bagaimana sikapku, perilakuku, tingkah lakuku, gerak-geriku, cara bicaraku.. kalian bisa melihat semuanya dengan JELAS. dan yang tidak ketinggalan kalian pun  menilai semua itu.

tapi aku disini, aku tidak tau semua itu dengan JELAS. aku tidak bisa menilai diriku dengan baik seperti kalian.
yah mungkin dalah persoalan,
ketika aku maju kedepan kelas untuk presentasi tugas.
yang aku rasakan aku sedang menyampaikan sesuatu yang telas seseorang tugaskan. tapii bagi yang menonton, ihh suaranya kecil, bedirinya ngga tegak, body languagenya jelek, bola matanya keatas atas.

heyy..!!! aku tidak sesempat itu untuk memikirkan semua itu. yang aku pikirkan tugasnya.

memang aku akuin akupun bertindak seperti itu. dengan menilai orang seenaknya. itupun secara spontan.

lalu kalau begini apa yang harus diperbaiki???

dengan aku yang harus tidak menilai perbuatan orang lain seenaknya?? namun pernha ada seseorang yang mengajarkanku bagaimana cara melihat karakteristim seseorang denga tingkah lakunya. cobalah lihat dari segi kecil itu.

di dunia ini aku merasa bagai terombang ambing dengan semua pernyaaan pernyataan yang saling bertolak belakang. dengan ajaran-ajaran yang tidak masuk akal.

aku salut banget sama orang yang bisa mengontron diri mereka baik emosi maupun tingkah laku ketika mereka di depan umum. mereka bukan saja hanya menegontrol diri mereka namun audience juga.
aku ingin seperti mereka.
kalau begitu apa rahasia dari semua  yang mereka milik itu?? apakah suatu pendirian yang tetap? mungkin.
kalau begitu aku harus segera memiliki pendirian yang tetap.
laluu mana yang harus aku piliih?? semuanya seimbang. sangat sulit memilihnya.

tulisan ini bercampur dengan emosi dan keadaan yang aku rasakan. akupun tidak tau apakah semua itu seirama, senada, se se se.... aku tak tau.

aku lelah "---"

date Rabu, 04 Juli 2012

0 komentar to “Sudah Pantaskah Aku Menjadi Siswa Kelas 2 SMA??”

Blog ini berisi pengalaman-pengalamanku dan hal-hal yang berhubungan dengan kehidupanku

Labels